“Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya aku karena kau ada di sini.” Keluarga penyihir paling kuat di kekaisaran, keluarga Rodbell. Dan di balik nama yang mulia itu, tersembunyi aib keluarga itu, Rodbell si blasteran. “Aku sangat senang kau adalah putriku.” Aku telah menanggung segala macam penghinaan dan bekerja keras hanya untuk mendengar kata-kata ini. […]

“Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya aku karena kau ada di sini.” Keluarga penyihir paling kuat di kekaisaran, keluarga Rodbell. Dan di balik nama yang mulia itu, tersembunyi aib keluarga itu, Rodbell si blasteran. “Aku sangat senang kau adalah putriku.” Aku telah menanggung segala macam penghinaan dan bekerja keras hanya untuk mendengar kata-kata ini. Sepanjang hidupku, mendambakan kasih sayang, ayahku tersenyum untuk pertama kalinya dan berkata kepadaku, “Dengan tubuhmu yang hina, Rodbell akan menikmati masa keemasannya selama seratus tahun ke depan. Banggalah.” Abyss (Abyssus), lubang tanpa dasar, begitu dalam dan lebar sehingga ujungnya tidak terlihat, tempat Dewa Jahat disegel. Untuk mempertahankan kekuatannya, setiap seratus tahun sekali, garis keturunan Rodbell harus dikorbankan di sana. 'Aku tidak bisa mati seperti ini.' Aku tidak bisa membiarkan kematianku digunakan dan dibuang demi mereka. Karena mereka semua teralihkan, aku mencoba melarikan diri. 'Selamat tinggal. Lucia yang bodoh dan tolol.' Dengan senyum bak malaikat dan kebencian yang amat mengerikan, aku terjatuh ke neraka. [Sesuatu yang menarik telah jatuh.] Dalam kegelapan yang tak berujung, sebuah suara lembut yang dipenuhi tawa mendekat seperti penyelamat. "Aku akan membantumu." Dengan usulan manis yang tak tertahankan. "Bagaimana kalau kali ini, kau membuat mereka jatuh ke jurang?" Aku kembali ke masa lalu. Aku hendak pergi setelah mencapai semua yang kuinginkan. “Aku akan memberikan Rodbell padamu. Aku akan memberikan apa pun yang kauinginkan. Jadi…” Kenapa kau? Orang yang paling membenciku. “Jangan pergi, Lucia.” Kenapa kau menempel padaku?